Kamis, 06 Juni 2013

Taman Mimpi





Aku suka hujan.
Yang bau basahnya berpendar.
Renyah bayangnya.
Dan rintik hujan suburkan rindu.
Bagaimana bisa ku lupa?
Berpayung bersama.
Berteduh di pohon yg sama.
Tapi hujan telah lepaskan sekat jarak kita.
Bermandikan hujan, bermain-main hingga kita basah kuyup.
Itu saat pertama gigilku kau peluk.
Bagaimana bisa ku lupa?
Terlanjur ku jatuh cinta pada pelukan pertamamu.
Itu cuma kenangan masa kanak-kanak, katamu ringan.
Cinta mestinya seperti napas yang selalu memberi harapan pada kita.
Mengapa ku pilih menjadi sebuah lenguh panjang.
Karena kau cuma desah.
Cinta mestinya seperti sepasang sayap yang membuat kita mengangkasa.
Mengapa kau pilih menjadi cakrawala?.
Lalu sayapku pun patah.

Taman langit tempat kita bermain-main nanti.
Ternyata tak sesempurna taman mimpi kanak-kanak kita.



***********
Serpihan Abad, Taman Mimpi



Ilustrasi Gambar : link : www.allgraphics123.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar