Selasa, 25 Juni 2013

C’est La Vie





C’est La Vie

( 1 )

Dengarlah bisik angin mengusik batang-batang padi.
Rumah kecil di tepi sawah.
Kaki-kaki kecil berlari di pematang.
Bersama gelatik yang menari dan bernyanyi.

Itu putik puisi yang sempat ku petik tadi pagi.
Dari kesederhanaan cinta.
Keindahan bersahaja.

Suara-suara kecil anak kita memanggil.
Adalah pengejawantahan cinta kita yang tak terbantah.

Tapi ...

Tuhan tak pernah mencipta hari yang sama.
Hari kemarin, hari ini dan hari esok adalah hari-hari yg selalu berbeda.
Entah menjadi hari terburuk atau terbaik buat kita, itu adalah hari-hari kita.
Detak jantung detik waktu tak pernah kembali.
C’est la vie ! Hidup terus berjalan.
Siapapun yang berjalan pada rel tujuan, pasti akan sampai.
Semoga ku bijak memilih bahagia. Bahagia dalam bersama atau berpisah.

Lihatlah padi yang mulai menguning!
Itu juga pengejawantahan cinta Tuhan.


( 2 )

Aku menyesap seteguk rindu yang masih tersisa.
Yang kau tuang dalam cangkir keraguan.
Di simpang lima pojok cafe’.
Sepanjang siang dan senja hari.
Apa arti sebuah kenangan?.

Cinta tak kan lelah.
Tak kan lelah.
Dan tak akan kalah.
Karena cinta adalah alasan terkuat.
Dan harapan yang bertujuan.
Aku pun menyerah pada cinta yang tak bisa ku elak.

Disimpang lima pojok cafe’.
Secangkir keraguan yang kuaduk dengan kegetiran dalam pahit manis nya kenangan.
Tapi apa yang mesti dikenang lagi?

C’est la vie!

Tinggalkan mata yang berkaca.

*********

Tidak ada komentar:

Posting Komentar